Minggu, 10 Agustus 2014

PERKEMBANGAN VANS OFF THE WALL

PERKEMBANGAN VANS OFF THE WALL


PAUL  SI ANAK BERKUDA
Anak-anak muda pasti tahu sepatu skateboard yang satu ini, Vans. Pencipta sepatu ini adalah seorang anak yang bernama Paul Van Doren, ia lahir di California tahun 1930, tinggal lama di boston dan ia keluar sekolah sewaktu dia baru naik ke kelas 3 SMP karena ia merasa sekolah menggangunya dalam berkuda. Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya yaitu berkuda. Umurnya baru saja 14 tahun sudah mengikuti lomba balap kuda dalam beberapa pertandingan di Boston dan mendapat julukan : ‘Dutch The Clutch’ karena gaya berkudanya yang aneh. Ibunya kesal melihat anaknya hanya bermain kuda dan tidak menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu ternama sebagai buruh sepatu dan penyapu lantai di perusahaan tersebut.
paul van doren
AWAL BERDIRINYA VANS
Selama  20 tahun bekerja di pabrik sepatu dengan merek “Randy’s” dibantu keuletannya bekerja, dia naik terus menerus pangkatnya dari buruh menjadi wakil presiden di perusahaan Randy’s. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke Selatan California, membuat perusahaan baru bersama sahabat dan adiknya yaitu Jim Van Doren, Gordy Lee, dan Serge D’Elia. Dia akhirnya berhasil membangun  sebuah perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Saat itu, hanya ada tiga merek yg membuat model sepatu keds yaitu Randy’s, Keds dan Converse. Kemudian lahirlah Vans, kejadian pada tahun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : “The Birth of The California Style”. Waktu yang dibutuhkan Paul untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga sekitar 4 bulan mulai dari November 1965. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat tulisan ‘Opening January!’. waktu bulan Januari persiapan belum selesai, tulisannya diganti menjadi ‘Would You Believe February?’.Dan  pada akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 maret 1966 di blok 704 E. Broadway, in Anaheim, California.
toko vans pertama
Pada hari pertama, hanya terdapat 16 orang yg datang ke toko, melihat-lihat contoh sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli tersebut disuruh datang lagi sorenya. Setelah mendapat order Paul Van Doren dan teman-teman buru-buru masuk ke pabrik dan membuat sepatunya. Model pertama yang di pamerkan di toko tersebut adalah vans #44 atau yang sekarang kita kenal dengan vans authentic. Pada malam harinya sepatu tersebut langsung habis terjual. Harga sepatu Vans waktu pertama kali keluar adalah $4.99 atau sekitar 50 ribu rupiah untuk model pria dan $2.29 atau 30 ribu rupiah untuk model wanita sistem ini yg dianut Vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko. Lalu dia bilang “ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang lebih terang, itu juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan kuningnya”.Lalu Paul Van Doren berfikir,’tidak mungkin saya membuat 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yg lain’ kemudian beliau berkata “Begini saja, bawa kain dengan warna yg ibu suka, nanti kami buatkan sepatunya”. Mulai saat itu, Vans terkenal dengan konsep ‘Custom Shoes’. Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, team-team olahraga dan cheerleader di seluruh California Selatan.
model pertama vans, vans #44
PRO MODEL


tony alva
stacy peralta
Pada taun 1975 dua orang pro skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacy Peralta mendengar bahwa ada toko yang bisa membuat custom shoes, jadi mereka meminta untuk membuat sepatu custom yg lebih custom lagi. Dan akhirnya design dari mereka berdua lahirlah vans #95 atau yang kita kenal dengan nama vans era.
vans #95 yang dirancang tony alva dan stacy peralta


Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan diberi label ‘Off The Wall’, yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua kedua skateboarder tadi. Mereka Membayar Stacy Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu Vans dimana pun dia berada sebagai promosi agar vans semakin terkenal.
KETENARAN CHECKERBOARD
Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Jim Van Doren melihat sepatu temannya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak seperti papan catur. Ia kemudian berbicara kepada Ayahnya, di buatlah slip-on checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna hitam bahan karet di susun menjadi kotak-kotak, lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yg sama, staff dari Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu untuk membuat film yang bertema skateboard pada vans. Lalu Vans akhirnya mengirim stock checkerboard slip-ons dalam jumlah besar untuk keperluan perfilman.
Orang-orang film “Fast Times at Ridgemont High” itu langsung jatuh cinta & tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka membuat scene di mana salah satu karakter film dipukul kepalanya memakai sepatu tersebut.Setelah film Fast times at Ridgemont High keluar pada tahun 1982, Vans langsung kebanjiran order dari seluruh Amerika. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California mendadak dapat order dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampai sekarang yaitu The Checkerboard Vans Slip-Ons.

vans slip-on checkerboard


VANS MENGALAMI RUGI BESAR
Awal 1980an, adik Paul Van Doren, Jim Van Doren, co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds. Mereka membuat sport shoes.Mereka ingin menyaingin Nike, Adidas, Reebok dan Puma. Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapat dari penjualan Vans model checkerboard slip-ons yang fenomenal, dihambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple.
Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat. Walaupun si Jim sudah dinasihati oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin Nike yang sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar. Hasilnya bisa ditebak,Vans mengalami rugi besar dengan utang  $11juta-12juta dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang kepada perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport mereka.
jim van doren (tengah)
Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarkan dari Vans dan kemudian Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans. Paul memeras otak, banting tulang untuk membayar hutang. Dia memulai dengan cara merubah material bahan mentah sepatu Vans. Mereka hanya membeli material dari perusahaan tempat mereka mengutang. Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang. Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya lunas. Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi. Apesnya saat itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu.
VANS BERPINDAH TANGAN
Tahun 1988, Paul Van Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia tahu kalau Ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis. Jadi dia berfikir Ayahnya ingin berbicara serius. Ayahnyanya bilang “Paul,apa yang ingin kamu jawab kalo ada orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?” Paul tanpa pikir panjang menjawab "Jual saja. Ayah sudah siap untuk pensiun, menikmati hidup. Apapun yg terjadi padaku, aku akan baik-baik saja". Akhirnya jawaban Paul di tanggapi ayahnya dan Vans dibeli oleh perusahaan McConval-Deluit Corp. Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada mereka selama 10 tahun kedepan. Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.
Pada tahun 1990 produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi dipindah ke luar Amerika di China tepatnya karena di sana bahan mentah dan sumber daya manusia murah. Sejak saat itu vans mulai terkenal di seluruh dunia dan mencapai Indonesia saat ini. Mereka juga memulai lebih fokues dengan budaya anak muda waktu itu. Target mereka yaitu teenagers, 65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun yang suka bermain skate, surf, sepeda, hiking, motorcross. Mereka membuat konser world tour keliling amerika “The Warped Tour” dengan menonjolkan musik punk-pop melodik yang populer di kalangan ABG waktu itu dan sampai saat ini juga. Mereka membuat The Vans Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampai menjadi skateboarder kaya raya sekarang. Hollywood films juga membuat film yang judulnya “Lords of Dogtown” yang lebih kurangnya menceritakan skateboard & Vans dengan mdel tony alva.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta yaitu 4 triliun rupiah.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam penelitian dengan membeli perusahaan-perusahaan youth culture atau perusahaan yang memfokuskan pada gaya anak muda. Mereka juga pernah membeli Billabong dan Quiksilver. Dan sampai sekarang Vans memiliki 60 model dan masih mempertahankan model pertamanya yaitu authentic, era dan sk8hi.
konser world tour the warped tour


VANS DI JAKARTA
Di Jakarta sendiri, Vans tidak hanya dipakai oleh para skateboarder, namun juga personil-personil band, dan sneakers freak, yaitu orang yang hobi mengoleksi sepatu. Di Jakarta, Vans juga termasuk barang langka, karena Vans belum memiliki toko resmi di Indonesia tapi akan ada dibali kira-kira beberapa tahun kedepan. Ada beberapa toko yang menjual produk Vans, baik sepatu maupun pakaian dan aksesoris mulai dari kacamata sampai kaus kaki, tentunya dengan harga yang sedikit lebih mahal karena mereka harus pesan dari luar negeri seperti China, Singapore, Hongkong, dan Amerika. Toko-toko yang menjual produk Vans antara lain Koopa, My Shoes, Penny, Skematic, dan Insect.
TEKNOLOGI WAFFLE CUP
Sekarang vans mengeluarkan sepatu dengan teknologi terbaru yaitu waffle cup, sangat cocok untuk para skateboarder. teknologi dimana menggabungkan teknologi lama dalam penggabungan sepatu dan solnya dengan teknologi sekarang menggunakan mesin. Sepatu yang sudah ditempel solnya dengan teknik vulcanized lalu di tempel dengan sol lagi dan bagian depannya dibungkus lagi, lalu sepatu dioven sampai menyatu dan jadilah sepatu yang nyaman dan “vulcanized feel”. Saat digunakan saat bermain skateboard “boardfeel”nya saat bagus karena sangat lentur dan ringan. 
contoh dan cara membuat waffle cup
Hal yang membuat saya tertarik menulis tentang vans tentu karena saya menyukai brand ini. semoga info ini bermanfaat bagi anda dan bertambah pengetahuan anda mengenaikan brand ini.Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar