PERKEMBANGAN VANS OFF THE WALL
PAUL SI ANAK BERKUDA
Anak-anak muda pasti tahu sepatu skateboard yang satu ini,
Vans. Pencipta sepatu ini adalah seorang anak yang bernama Paul Van Doren, ia
lahir di California tahun 1930, tinggal lama di boston dan ia keluar sekolah
sewaktu dia baru naik ke kelas 3 SMP karena ia merasa sekolah menggangunya
dalam berkuda. Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya yaitu berkuda.
Umurnya baru saja 14 tahun sudah mengikuti lomba balap kuda dalam beberapa
pertandingan di Boston dan mendapat julukan : ‘Dutch The Clutch’ karena gaya
berkudanya yang aneh. Ibunya kesal melihat anaknya hanya bermain kuda dan tidak
menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu ternama sebagai
buruh sepatu dan penyapu lantai di perusahaan tersebut.
paul van doren |
Selama 20 tahun
bekerja di pabrik sepatu dengan merek “Randy’s” dibantu keuletannya bekerja,
dia naik terus menerus pangkatnya dari buruh menjadi wakil presiden di
perusahaan Randy’s. Sesudah itu, dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan
sepatu itu, pindah ke Selatan California, membuat perusahaan baru bersama
sahabat dan adiknya yaitu Jim Van Doren, Gordy Lee, dan Serge D’Elia. Dia
akhirnya berhasil membangun sebuah
perusahaan baru yang bernama Van Doren Rubber Company. Saat itu, hanya ada tiga
merek yg membuat model sepatu keds yaitu Randy’s, Keds dan Converse. Kemudian
lahirlah Vans, kejadian pada tahun 1966 ini sekarang terkenal dengan istilah : “The
Birth of The California Style”. Waktu yang dibutuhkan Paul untuk menyiapkan
sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem cukup lama juga sekitar 4 bulan
mulai dari November 1965. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat
tulisan ‘Opening January!’. waktu bulan Januari persiapan belum selesai,
tulisannya diganti menjadi ‘Would You Believe February?’.Dan pada akhirnya tokonya buka pada tanggal 1
maret 1966 di blok 704 E. Broadway, in Anaheim, California.
toko vans pertama |
Pada hari pertama, hanya terdapat 16 orang yg datang ke
toko, melihat-lihat contoh sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli tersebut
disuruh datang lagi sorenya. Setelah mendapat order Paul Van Doren dan
teman-teman buru-buru masuk ke pabrik dan membuat sepatunya. Model pertama yang
di pamerkan di toko tersebut adalah vans #44 atau yang sekarang kita kenal
dengan vans authentic. Pada malam harinya sepatu tersebut langsung habis
terjual. Harga sepatu Vans waktu pertama kali keluar adalah $4.99 atau sekitar
50 ribu rupiah untuk model pria dan $2.29 atau 30 ribu rupiah untuk model
wanita sistem ini yg dianut Vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah
toko mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di toko.
Lalu dia bilang “ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang lebih terang, itu
juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan kuningnya”.Lalu Paul Van Doren
berfikir,’tidak mungkin saya membuat 5 jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis
lagi buat warna yg lain’ kemudian beliau berkata “Begini saja, bawa kain dengan
warna yg ibu suka, nanti kami buatkan sepatunya”. Mulai saat itu, Vans terkenal
dengan konsep ‘Custom Shoes’. Vans jadi makin terkenal waktu mereka memulai
membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, team-team olahraga dan cheerleader di
seluruh California Selatan.
model pertama vans, vans #44 |
PRO MODEL
tony alva |
stacy peralta |
Pada taun 1975 dua orang pro skateboarder dari Santa Monica
yaitu Tony Alva dan Stacy Peralta mendengar bahwa ada toko yang bisa
membuat custom shoes, jadi mereka meminta untuk membuat sepatu custom yg
lebih custom
lagi. Dan akhirnya design dari mereka berdua lahirlah vans #95 atau yang
kita
kenal dengan nama vans era.
vans #95 yang dirancang tony alva dan stacy peralta |
Sehabis berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian tumit dan diberi label ‘Off The Wall’, yang mulai hari itu jadi nama dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai mensponsori kedua kedua skateboarder tadi. Mereka Membayar Stacy Peralta sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu Vans dimana pun dia berada sebagai promosi agar vans semakin terkenal.
KETENARAN CHECKERBOARD
Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Jim Van Doren
melihat sepatu temannya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak seperti papan
catur. Ia kemudian berbicara kepada Ayahnya, di buatlah slip-on checkerboard
dengan warna putih bahan canvas dan warna hitam bahan karet di susun menjadi
kotak-kotak, lalu mereka mengeluarkan sepatu tersebut. Pada waktu yg sama,
staff dari Universal Studios Hollywood meminta pasokan sepatu untuk membuat
film yang bertema skateboard pada vans. Lalu Vans akhirnya mengirim stock
checkerboard slip-ons dalam jumlah besar untuk keperluan perfilman.
Orang-orang film “Fast Times at Ridgemont High” itu langsung
jatuh cinta & tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu
itu di cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka membuat scene di mana
salah satu karakter film dipukul kepalanya memakai sepatu tersebut.Setelah film
Fast times at Ridgemont High keluar pada tahun 1982, Vans langsung kebanjiran
order dari seluruh Amerika. Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu
ke luar California mendadak dapat order dari seluruh Amerika. Ini menjadi
kelahiran salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampai sekarang yaitu
The Checkerboard Vans Slip-Ons.
vans slip-on checkerboard |
VANS MENGALAMI RUGI BESAR
Awal 1980an, adik Paul Van
Doren, Jim Van Doren, co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu
memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds. Mereka membuat sport
shoes.Mereka ingin menyaingin Nike, Adidas, Reebok dan Puma. Bisa
dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapat dari penjualan Vans model
checkerboard slip-ons yang fenomenal, dihambur-hamburkan dengan membuat sepatu
sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang
simple.
Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket,
sepakbola, tennis, baseball, gulat. Walaupun si Jim sudah dinasihati oleh Paul
Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin Nike yang sudah mapan,
tetapi si Jim tidak mau mendengar. Hasilnya bisa ditebak,Vans mengalami rugi
besar dengan utang $11juta-12juta dan
akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang
kepada perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport
mereka.
jim van doren (tengah) |
Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarkan dari Vans
dan kemudian Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans. Paul memeras otak,
banting tulang untuk membayar hutang. Dia memulai dengan cara merubah material bahan
mentah sepatu Vans. Mereka hanya membeli material dari perusahaan tempat mereka
mengutang. Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang. Akhirnya
setelah 3 tahun, Hutangnya lunas. Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak
menjalankan bentuk promosi. Apesnya saat itu ada perusahaan baru muncul yang
berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka
langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu.
VANS BERPINDAH TANGAN
Tahun 1988, Paul Van Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia
tahu kalau Ayahnya tidak pernah dan tidak bisa main tenis. Jadi dia berfikir
Ayahnya ingin berbicara serius. Ayahnyanya bilang “Paul,apa yang ingin kamu
jawab kalo ada orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?”
Paul tanpa pikir panjang menjawab "Jual saja. Ayah sudah siap untuk
pensiun, menikmati hidup. Apapun yg terjadi padaku, aku akan baik-baik
saja". Akhirnya jawaban Paul di tanggapi ayahnya dan Vans dibeli oleh
perusahaan McConval-Deluit Corp. Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada
mereka selama 10 tahun kedepan. Mereka yang mengatur Vans dengan membuat pabrik
yang lebih besar di seluruh Amerika.
Pada tahun 1990 produksi mereka turun sehingga semua bentuk
produksi dipindah ke luar Amerika di China tepatnya karena di sana bahan mentah
dan sumber daya manusia murah. Sejak saat itu vans mulai terkenal di seluruh
dunia dan mencapai Indonesia saat ini. Mereka juga memulai lebih fokues dengan
budaya anak muda waktu itu. Target mereka yaitu teenagers, 65% laki-laki dan 35%
perempuan dan anak-anak muda di bawah 16 tahun yang suka bermain skate, surf,
sepeda, hiking, motorcross. Mereka membuat konser world tour keliling amerika “The
Warped Tour” dengan menonjolkan musik punk-pop melodik yang populer di kalangan
ABG waktu itu dan sampai saat ini juga. Mereka membuat The Vans Triple Crown
Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk sampai menjadi skateboarder
kaya raya sekarang. Hollywood films juga membuat film yang judulnya “Lords of
Dogtown” yang lebih kurangnya menceritakan skateboard & Vans dengan mdel
tony alva.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan bernilai $400juta yaitu 4
triliun rupiah.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan semacam
penelitian dengan membeli perusahaan-perusahaan youth culture atau perusahaan
yang memfokuskan pada gaya anak muda. Mereka juga pernah membeli Billabong dan
Quiksilver. Dan sampai sekarang Vans memiliki 60 model dan masih mempertahankan
model pertamanya yaitu authentic, era dan sk8hi.
konser world tour the warped tour |
VANS DI JAKARTA
Di Jakarta sendiri, Vans tidak hanya dipakai oleh para
skateboarder, namun juga personil-personil band, dan sneakers freak, yaitu
orang yang hobi mengoleksi sepatu. Di Jakarta, Vans juga termasuk barang
langka, karena Vans belum memiliki toko resmi di Indonesia tapi akan ada dibali
kira-kira beberapa tahun kedepan. Ada beberapa toko yang menjual produk Vans,
baik sepatu maupun pakaian dan aksesoris mulai dari kacamata sampai kaus kaki,
tentunya dengan harga yang sedikit lebih mahal karena mereka harus pesan dari
luar negeri seperti China, Singapore, Hongkong, dan Amerika. Toko-toko yang
menjual produk Vans antara lain Koopa, My Shoes, Penny, Skematic, dan Insect.
TEKNOLOGI WAFFLE CUP
Sekarang vans mengeluarkan sepatu dengan teknologi terbaru
yaitu waffle cup, sangat cocok untuk para skateboarder. teknologi dimana
menggabungkan teknologi lama dalam penggabungan sepatu dan solnya dengan
teknologi sekarang menggunakan mesin. Sepatu yang sudah ditempel solnya dengan
teknik vulcanized lalu di tempel dengan sol lagi dan bagian depannya dibungkus
lagi, lalu sepatu dioven sampai menyatu dan jadilah sepatu yang nyaman dan
“vulcanized feel”. Saat digunakan saat bermain skateboard “boardfeel”nya saat
bagus karena sangat lentur dan ringan.
contoh dan cara membuat waffle cup |
Hal yang membuat saya tertarik menulis tentang vans tentu karena saya
menyukai brand ini. semoga info ini bermanfaat bagi anda dan bertambah
pengetahuan anda mengenaikan brand ini.Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar